Telah ditemukan ‘Cakar Setan’ di Gunung Owen

Katashare.com - Ekspedisi yang dilakukan oleh tim arkolog tepatnya Tiga dekade lalu di lokasi gua besar yang bertepat di Gunung Owen Selendia baru mereka tak sengaja menemukan suatu benda yang aneh dan jelas ini bukan benda yang biasa. Keadaan dan situasi gua yang tiada cahaya, mereka di penuhi dengan tanda tanya apakah ini hanya tipuan mata mereka sendiri. Pasalnya apa yang mereka jumpai tidak mereka pahami dan asing bagi mereka. Benda yang di temukan merupakan sebuah Cakar besar (Cakar Setan) dalam kondisi baik yang memiliki daging dan bersisik.

Akhirnya tim akrolog membawa cakar tersebut dan dilakukanlah penganalisisan. Dari hasil analisis menyebutkan bahwa cakar tersebut adalah sisa-sisa mumi 3.300 tahun dari moa dataran tinggi, burung prasejarah besar yang kemungkinan hilang beberapa abad sebelumnya.

Telah ditemukan ‘Cakar Setan’ di Gunung Owen


Moa daratan tinggi (Megalapteryx didinus) merupakan spesies moa, burung endemik seleandia baru. Seperti yang di terbitkan dalam prosiding National Academy of Sciences Analisis DNA moa pertama kali muncul sekitar 18,5 juta tahun yang lalu. Keberadaan moa di perkirakan hanya 10 spesies namun hal ini dihapus dari keberadaanya,

Telah ditemukan ‘Cakar Setan’ di Gunung Owen
Kiri: ilustrasi artis dari Moa dataran tinggi yang menggambarkan kaki besar dan cakar tajam. Kanan: Jejak kaki moa yang terawetkan yang ditemukan tahun 1911.

Dengan memiliki tinggi sekitaran 3 metermtingginya, burung moa ini pernah menjadi spesies yang terbesar di planet bumi.Tetapi moa yang berada di daratan tinggi merupakan salah satu moa terkecil di golonganya. Tidak memiliki sayap dan ekor, moa tinggal di daerah yang tinggi yang memiliki cuaca dingin di Selendia Baru.

Penemuan Moa


Seorang pedagang bernama John W. Harris pada tahun 1839 memiliki rasa antusias yang tinggi terhadap sejarah alam. Dirinya di berikan fosil tulang oleh anggota yang berasal dari suku maori, ia mengatakan telah menemukan benda ini dalam sebuah sungai. Setelah itu di kirimlah tulang tersebut ke Sir Richard Owen (Seorang pekerja di Museum Hunterian di Royal College of Surgeons di London). Owen sedikit kebingungan dengan tulang yang di temukan sebab selama 4 tahun tulang tersebut tak cocok dengan tulang lainya.

Setelah itu pada akhirnya owen memiliki sebuah kesimpulan yaitu tulang itu milik burung raksasa yang sama sekali tidak diketahui. Hasil kesimpulanya menjadikan di mendapat ejekan dari komunitas ilmiah tetapi ternyata owen terbukti benar dengan apa yang berhasil ia temukan.


Sir Richard Owen berdiri di samping kerangka moa dan memegang fragmen tulang pertama moa yang ditemukan.

Kebangkitan dan Kepunahan Moa


Pada Abad ke-13 orang-orang polinesia melakukan imigrasi ke selandia baru dan populasi moa saat itu sedang berkembang. Mereka adalah herbivora yang dominan di hutan, semak, dan ekosistem subalpine Selandia Baru selama ribuan tahun. Moa menjadi terancam saat manusia berkembang disana sebabnya moa menjadi terancam karena pemburuan liar yang menjadi perusak.

Pada tahun 1760-an Eropa tiba di selendia baru dan saat itu moa telah punah hanya mesisakan Elang Haast yang akhirnya juga punah karena elang tersebut makan mengandalkan keberadaan moa. Moa sulit untuk berkembang sehingga tak bisa memproduksi secara cepat untuk mempertahankan populasi mereka.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Telah ditemukan ‘Cakar Setan’ di Gunung Owen"

  1. wah, satu lagi sejarah yang sangat dan perlu terus dicari ya mas :D

    ReplyDelete
  2. pembahasan sangat menarik tentang moa, soalnya saya juga suka sejarah binatang jaman dulu..ya seperti moa ini atau dinosaurus yang gede-gede lah..

    ReplyDelete